Sabtu, 20 November 2010

Fairplay

BAB I
PENDAHULUAN

Fairplay? Singkat kata ini , akan tetapi ternyata filosofis ini sulit diaplikasikankan. Istilah ini tentunya tidak asing ditelinga pecinta olahraga pada khususnya di Negara Indonesia. Dapat kita ambil contoh Perkembangan Fairplay dalam sepak bola tanah air. Pengamat sepak bola tanah air, tentunya tahu klub Arema Malang. Ketika pertandingan dikandang melawan tim tamu, pernah saya melihat dalam televisi salah satu pemain Arema Malang yang memukul wasit. Saya lupa namanya, yang jelas setelah insiden tersebut praktis karier pemain itu berakhir di Komdis PSSI. Belum lagi sikap supporter tim yang berjuluk “Singo Edan” ini terkenal anarkis di sepakbola tanah air. Atmosfer Ini terjadi apabila tim kesayangannya menderita kekalahan.
Supporter mengamuk dan aksi saling lempar pun tidak bisa dibendung. Mungkin inilah potret sepak bola di Indonesia. Seharusnya semua komponen harus dibenahi dalam sepak bola tanah air, dengan mencontoh sepakbola di Eropa. Fairplay tidak sekedar tulisan, akan tetapi benar – benar dijunjung tinggi oleh semua komponen sepakbola. Di Liga Lnggris terkenal dengan supporter yang tidak anarkis, menonton disana terasa nyaman. Meskipun fanatik klub tetap ada. Menurut saya masih banyak yang harus dibenahi dalam sepak bola di Indonesia. Ini bukan tugas PSSI saja, akan tetapi semua komponen dari terbawah sampai tertinggi juga ikut berperan. Sesuatu yang besar berawal dari yang kecil, apabila dari bawah sudah berjalan dengan baik, bukan mustahil Tim Indonesia akan masuk dalam Piala Dunia 2022.





BAB II
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah singkat fairplay di dalam peratuaran sepakbola ?
2. Apa yang dimaksud fairplay ?
3. Unsur apa saja yang ada dalam fairplay ?
4. Organisasi apa yang yang membuat aturan fairplay dalam sepak bola? Apa yang mendasari dalam aturan tersebut, agar dapat diimplementasikan dengan baik.



























BAB III
PEMBAHASAN

Sepak bola mulai modern dan tertib setelah Giovani Bardi dari Italia membukukan serentetan aturan permainan ini tahun 1580. Di Italia, sepak bola disebut calcio. Setahun berikutnya, Richard Mulcaster di Inggris juga melakukan hal serupa. Guy Oliver menulis bahwa peraturan dan permainan tsu chu maupun kemari merupakan sumber ilham sepak bola modern. Mulcaster dijuluki sebagai “pembela sepak bola paling gigih dari abad 16”. Itu karena ia tekun mengkampanyekan sepak bola yang tidak brutal.

Fair Play adalah sari patinya olahraga dan keniscayaan bagi perdamaian atau kelangsungan olahraga yang membawa kemaslahatan (Philip Noel Baker –pemenang Nobel perdamaian). Fair Play “memberikan kepada olahraga kualitas kemanusiannya” (Rene Maheu, mantan Dirjen UNESCO). Unsur – unsur dalam Fairplay. Fair Play adalah bentuk harga diri yang tercermin dari aspek antara lain , kejujuran & keadilan (tidak licik). rasa hormat terhadap lawan (kalah atau menang), Sikap satria dan tanpa pamrih, Tegas dan berwibawa (tdk terpengaruh walau lawan tdk fair), Rendah hati bila menang dan tenang (mampu mengendalikan diri bila kalah ), Tanggungjawab dan cinta damai (tdk suka main keras dan kasar
Organisasi yang membuat aturan Fairplay adalah FIFA. Konsep generik permainan yang adil adalah bagian mendasar dari permainan sepak bola. Ini mewakili manfaat positif dari bermain menurut aturan, menggunakan akal sehat dan menghargai sesama pemain, wasit, lawan dan penggemar. Untuk memberikan visibilitas lebih fair play, FIFA menciptakan sebuah program yang mengubah pengertian generik ke dalam desain yang sederhana dan mudah untuk memahami kode etik yang dapat diakui dan dihormati oleh para pemain dan penggemar sama.
Fair Play memiliki peran fundamental dalam olahraga dan ada kebutuhan untuk menerapkannya pada semua kegiatan olahraga, terutama anak-anak kegiatan. Anak-anak perlu nilai-nilai yang kuat untuk tumbuh bersama, dan sepak bola, menjadi tim olahraga, membuat mereka menyadari betapa pentingnya disiplin, menghargai, semangat tim dan permainan yang adil adalah untuk permainan dan seumur hidup.

IV
PENUTUP

Fairplay sangat penting dan perlu ditekankan dalam olahraga di sekolah, dalam rekreasi, dan dalam olahraga untuk kejuaraan. Fair Play adalah bentuk harga diri yang tercermin dari berbagai aspek. Sikap adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek tertentu, sikap itu mencerminkan kesiapan untuk berbuat.Fair Play merupakan kesadaran yang selalu melekat bahwa lawan tanding adalah kawan tanding yang diikat oleh persaudaraan. Dalam Fairplay maupun non fairplay tentunya berbeda dalam segala aspek, misal bila ditinjau dari motif, maksud, dan tindakannya.
Organisasi yang membuat aturan Fairplay adalah FIFA. Untuk memberikan visibilitas lebih fair play, FIFA menciptakan sebuah program yang mengubah pengertian generik ke dalam desain yang sederhana dan mudah untuk memahami kode etik yang dapat diakui dan dihormati oleh para pemain dan penggemar sama. Kampanye Fair Play dikandung sebagian besar sebagai akibat tidak langsung Piala Dunia FIFA 1986 ™ di Meksiko, ketika gol bola tangan Diego Maradona merangsang reaksi mengagumkan dari pelatih Inggris, Sir Bobby Robson. Sejak itu, kampanye tersebut telah dengan dukungan tanpa syarat mantan Presiden FIFA Joao Havelange dan arus Presiden Joseph S. Blatter.

Implementasinya adalah bagaimana Pembelajaran Nilai fairplay harus ditanamkan dan diaplikasikan terutama bagi insan olahraga pada umumnya, dalam hal ini pada khususnya Mahasiswa FIK UNY, yang mempunyai semboyan FIK sportif dan jaya. Agar semboyan ini bisa relevan dengan visi dan misi yang terkandung dalam tujuan pokok FIK.








DAFTAR PUSTAKA


Lumpkin, Angela, dkk (1994). Sport Ethics:Application for Fair Play. St. Louis: Mosby
http://fans.bolanews.com/c/archive/index.php?t-1227.html


http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.fifa.com/aboutfifa/worldwideprograms/footballforhope/fairplay/index.html&prev=/translate_s%3Fhl%3Did%26q%3Daturan%2BFIFA%2Bdalam%2Bfairplay%2Bsepakbola%26tq%3DFIFA%2BFairplay%2Brules%2Bin%2Bfootball%26sl%3Did%26tl%3Den&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi7O3m1ihuA7ndQxd7h04wy0tJWlQ
http://binoracom.wordpress.com/2009/05/14/fair-play-sarana-pendidikan-karakter-anak-sd/

0 komentar:

Erick Burhaein calon S.Pd.Jas | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all. Thanks to Blogger Templates