A. Metode Komando (Comand Style)
Gaya komando atau gaya perintah ini, semua keputusan diambil oleh guru.
1. Sasaran Metode
• Bagian ini akan merinci peranan guru, peranan siswa, dan hasil yang akan dicapai karena menggunakan gaya yang diuraikan.
• Dengan menggunakan gaya komando, maka sasaran yang akan di capai akan melibatkan siswa yang akan mengikuti petunjuk-petunjuk guru, dengan sasara-sasaran tertentu.
2. Menyusun Pelajaran Metode Metode Komando
• Semua keputusan pra pertemuan (pokok bahasan, tugas-tugas, organisasi, dan lain-lain) dibuat oleh guru.
• Semua keputusan selama pertemuan berlangsung dibuat oleh guru.
• Keputusan pasca pertemuan :
• Umpan balik kepada siswa
• Sasarannya : harus memberi banyak waktu untuk pelaksanaan tugas.
3. Implikasi Penggunaan Gaya Komando
• Standar penampilan sudah mantap dan pada umumnya satu model untuk satu tugas.
• Pokok bahasan dipelajari secara meniru dan mengingat melalui penampilan.
• Pokok bahasan dipilah-pilah menjadi bagian-bagian yang dapat ditiru.
• Tidak ada perbedaan individual: diharapkan menirukan model.
4. Unsur-Unsur Khas Dalam Pelajaran Dengan Menggunakan Metode Komando
• Semua keputusan dibuat oleh guru.
• Menuruti petunjuk dan melaksanaan tugas adalah kegiatan utama siswa.
• Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi.
• Dapat membuat siswa merasa terlibat dan termotivasi.
• Mengembangkan perilaku berdisiplin, karena harus menaati prosedur yang telah ditetapkan.
5. Saluran-Saluran Pengembangan
• Menurut mosston, selama masa pembelajaran, setiap orang mempunyai kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan fisik, sosial, emosional dan kognitifnya.
• Mosston berbicara tentang 4 saluran perkembangan :
• Salran fisik : meningkat dengan pesat selama menggunakan gaya komando.
• Saluran sosial : terbatas
• Saluran emosional : terbatas
• Salura kognitif : terbatas
B. Metode Latihan (Practice Style)
Dalam gaya latihan ini ada beberapa keputusan selama pertemuan berlangsung yang dipindahkan dari guru ke siswa sehingga memberi peranan dan perangkat tanggung jawab baru kepada siswa.
1. Sasaran Metode Latihan
Sasaran metode latihan berbeda dari sasaran metode komando, dalam hubungannya dengan perilaku guru dan peranan siswa. Sasara yang berhubungan dengan dengan tugas-tugas penampilan siswa.
2. Peranan Guru dan Siswa
• Siswa membuat keputusan selama pertemuan berlangsung.
• Peranan guru sedikit berubah dari metode komando menjadi gaya latihan.
3. Implikasi
• Satu-satunya keputusan siswa dalam metode komando adalah untuk bergerak sesuai petunjuk.
• Sekarang disediakan waktu bagi siswa untuk mengatur kapan memulai, kpan berhenti, waktu sela antara tugas-tugas.
• Siklus kegiatannya adalah :
- Penyampaian tugas oleh guru
- Pelaksanaan tugas oleh siswa
- Pengamatan dan penilaian oleh guru
4. Peranan baru siswa, keputusan-keputusan dan peranan guru harus di jelaskan dikelas.
C. Metode Resiprokal (Reciprocal Style)
Dalam metode resiprokal, tanggung jawab memberikan umpan balik bergeser dari guru ke teman sebaya. Pergeseran peranan ini memungkinkan :
1. Peningkatan interaksi sosial antara teman sebaya dan
2. Umpan balik secara langsung.
Sasaran Metode Resiprokal
Sasaran gaya resiprokal ini berhubungan dengan tugas dan peranan siswa.
a) Tugas (pokok bahasan)
1. Memberi kesempatan untuk latihan berulang kali dengan seorang pengamat.
2. Siswa menerima umpan balik langsung.
3. Sebagai pengamat, siswa memperoleh pengetahuan mengenai penampilan tugas.
b) Peranan Siswa
1. Memberi dan menerima umpan balik.
2. Mengamati penampilan teman, membandingkan dan memperatentangkan dengan kriteria yang ada, menyampaikan hasilnya kepada pelaku.
3. Menumbuhkan kesabaran dan toleransi terhadap teman.
4. Memberikan umpan balik.
D. Metode Periksa Diri (Self Check Style)
Metode periksa diri lebih banyak keputusan yang digeser ke siswa. Kepada siswa sekarang diberikan keputusan sesudah pertemuan untuk menilai penampilannya. Dengan metode ini memungkinkan siswa menjadi lebih mandiri dalam melaksanakan tugasnya.
1. Peranan Siswa
a) Menilai penampilannya sendiri.
b) Menetapkan kriteria untuk memperbaiki penampilannya sendiri.
c) Belajar bersikap obyektif terhadap penampilannya.
d) Belajar menerima keterbatasannya.
e) Membuat keputusan baru dalam bagian pelajaran selama dan sesudah pertemuan.
2. Implikasi Metode Periksa Diri
a) Guru mendorong kemandirian siswa.
b) Guru mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan memantau sendiri.
c) Guru mempercayai siswa.
d) Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berpusat pada proses periksa sendiri dan pelaksanaan tugas.
e) Siswa belajar sendiri.
f) Siswa mengenali keterbatasannya, keberhasilannya dan kegagalannya sendiri.
g) Siswa memakai umpan balik dari hasil periksa sendiri untuk mengusahakan perbaikan.
E. Metode Inklusi (Inclusion Style)
Metode mengajar inklusi memperkenalkan beberapa tingkat tugas, metode inklusi memberikan tugas yang berbeda-beda tingkatannya. Dalam metode ini siswa didorong untuk menentukan tingkat penampilannya.
Contoh dari metode inklusi dapat dilihat dari penggunaan tali untuk melompat. Jika tali dipentangkan setinggi 1 meter dari tanah, dan setiap siswa diminta untuk melompatinya, semua siswa akan berhasil. Akan tetapi keberhasilan tidak diperoleh semua siswa dengan tingkat kesulitan yang sama. Sebagian siswa akan melompatinya dengan mudah, sedangkan sebagian lagi harus mengerahkan kemampuannya untuk melompati tali. Jika ketinggian tali dinaikkan, kesulitan dalam tugas akan meningkat dan akhirnya akan menyebabkan makis sedikit jumlah siswa yang akan berhasil melompatinya. Ini berarti kita memberikan standar bagi setiap siswa dan banyak siswa yang akan dikeluarkan dengan menaikkan tingkat kesulitan dalam tugas.
Sekarang, jika tali direntangkan miring dan para siswa diperintahkan untuk melompat, para siswa akan menyebar sepanjang tali pada berbagai ketinggian. Hal ini akan memungkinkan untuk melibatkan para siswa dengan berbagai tingkat kemampuannya.. ini juga akan memungkinkan para siswa untuk memilih dimana dia akan memulai tugasnya.
1. Tujuan Metode Inklusi
• Melibatkan semua siswa.
• Penyesuaian terhadap perbedaan individu.
• Memberi kesempatan untuk memulai pada tingkat kemampuan sendiri.
• Memberi kesempatan untuk memulai bekerja dengan tugas-tugas yang ringan keberat, sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
• Belajar melihat hubungan antara kemampuan merasa dan tugas apa yang dapat dilakukan oleh siswa
• Individualisasi dimungkinkan, karena memilih diantara alternative tingkat tugas yang telah disediakan.
2. Pelaksanaan Metode Inklusi
• Menjelaskan metode ini kepada siswa. Satu demonstrasi dengan menggunakan tali yang miring akan memberikan ilustrasi yang sagat bagus.
• Siswa disuruh memulai
• Amati dan memberi waktu bagi siswa untuk melakukan metode ini
• Memberi umpan balik kepada siswa tentang peranan siswa dalam pengambilan keputusan dalam pengambilan keputusan memilih tugas-tugas :
- Tanyakan bagaimana mereka memilih tugas-tugas
- Fokuskan perhatian-pada penggunaan umpan balik yang netral, agar siswa mengambil keputusan mengenai taraf tugas yang sesuai dengan kemampuannya.
- Amati kesalahan-kesalahan dalam penampilan siswa dan kriteria yang menyangkut penampilan dalam tugasnya.
3. Implikasi metode inklusi
• Salah satu keuntungan yang sangat penting dari metode ini adalah memperhatikan perbedaan individu dan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan untuk maju dan berhasil
• Memungkinkan siswa untuk melihat ketidak sesuaian antara aspirasi atau pengetahuan mereka dengan kenyataan. Mereka akan belajar untuk mengurangi kesenjangan antara kedua hal ini.
• Fokus perhatian ditujukan kepada individu dan apa yang dia dapat lakukan dari pada membandingkannya dengan orang lain.
• siswa mengembangkan konsep mereka sendiri yang berkaitan dengan penampilan fisik.
4. Memilih Dan Merancang Pokok Bahasan
• Konsep tentang tingkat kesulitan. Tugas-tugas yang dipilih harus dimulai dari yang sederhana ke yanglebih unik, dengan tiap tugas mempunyai tingkat kesulitan yang ditambahkan.
• Jika kita menggunakan menembak dalam bola basket sebagai contoh dari beberapa faktor yang mempengaruhi kesulitan adalah :
- Rentangan jarak dari minimum ke maksimum
- Tingginya basket
- Ukuran lingkaran dan ukuran bola
- Sudut tembakan, dll.
• Kisi-kisi faktor berikut dapat dipakai sebagai alat untuk menganalisis tugas-tugas menentukan tingkat kesulitan.
F. Metode Penemuan Terpimpin (Konvergen Style)
Metode inklusi (cakupan) merupakan gaya yang terakhir dari kelompok metode yang memusatkan perhatian pada pengembangan ketrampilan fisik siswa. Saluaran – saluaran perkembangan atau jenis – jenis sasaran yang mendapat tekanan dalam komando sampai dengan metode inklusi adalah fisik, social, dan emosional. Metode-metode selanjutnya, yang akan dibahas adalah metode penemuan terpimpin (Konvergen) dan metode divergen (berlainan), yang penekanannya terpusat pada perkembangan kognitif.
Metode ini guru harus menyusun serangkaian pertanyaan – pertanyaan yang menuntut adanya serangkaian jawaban – jawaban yang telah ditentukan sebelumnya. Pertanyaan – pertanyaan yang dibuat hanya ada satu jawaban yang dianggap benar. Dan jawaban – jawaban itu harus mengarah kepada penemuan konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau gagasan.
1. Sasaran
Sasaran metode ini adalah :
• Melibatkan siswa dalam proses penemuan yang konvergen.
• Mengembangakan hubungan yang serasi dan tepat antara jawaban siswa dengan pertanyaan yang diajuakan oleh guru.
• Mengembangkan ketrampilan untuk menemukan jawaban yang berurut, yang akan menuju pada penemuan konsep.
• Mengembankan kesabaran guru dan siswa, karena sifat sabar sangat diperluakan dalam proses penemuan.
2. Penerapan Metode Penemuan Terpimpin
• Dalam menyusun pertanyaan bagi siswa, guru harus mengenali prinsip, gagasan, atau konsep yang akan ditemukan. Selanjutnya baru menyusun pertanyaan – pertanyaan yang akan membawa siswa kerangkaian tanggapan yang akan menuju pada gagasan tersebu. Untuk itu perlu dimulai dari jawaban akhir, terus mundur sampai pada pertanyaanya.
• Dalam situasi mengajar yang sesungguhnya, guru harus mengikuti prosedur berikut:
- Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan susunan.
- Beri waktu untuk jawaban dari siswa.
- Beriak umpan balik (netral atau menilai) yang membenarkan jawaban yang benar atau mengarahkannya kembali.
- Ajukan pertanyaan berikutnya.
- Jangan berikan jawaban.
- Bersikap sabar dan menerima.
• Merencanakan:
- Mengenali pokok bahasan yang khusus.
- Menentukan urutan langkah – langkah (pertanyaan dan petunjuk) menuju ke hasil akhir:
o Setiap langkah didasarkan atas jawaban sebelumnya.
o Perlu mengharapakan kemungkinan jawaban yang akan diberikan oleh siswa, dan mengarahkan kembali jawaban yang tidak tepat.
• Yang harus dilakuan dengan jawaban yang tidak benar:
- Ulangi pertanyaan/petunjuk. Kalau masih salah, ajukan pertanyaan lain yang menguatkan/menjabarkannya.
- Beri siswa waktu untuk memikirkan jawabanya.
3. Implikasi Metode Penemuan Terpimpin
• Metode ini menuntut guru untuk menyediakan waktunya untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang memaksa siswa untuk berpikir.
• Tanggung jawab untuk menemuakn merupakan kegiatan utama siswa
• Siswa memerluakan waktu untuk menyesuaikan diri dengan tanggung jawab ini.
4. Pokok Bahasan
• Jenis jenis informasi yang perlu ditemuan adalah: konsep, prinsip, kaidah, hubungan, bagaimana, mengapa, dan batasan-batasan.
• Topik tidak boleh diketahui oleh siswa sebelumnya, kalau tidak, maka siswa tidak akan memperoleh penemuan.
• Episode-episode metode ini dapat diguanakan untuk metode yang lain. Dapat juga digunakan pada waktu memberi umpan balik kepada masing-masing siswa.
• Yang paling baik adalah episode yang paling pendek
• Ada baiknya menysun pertanyaan-pertanyaan tersebut sedemikian rupa, sehingga siswa harus mengerjakan jawaban secara fisik. Denga demikian siswa dapat menggunakan gerakan sebai media penemuan.
G. METODE DIVERGEN (Divergen Style)
Metode mengajar divergen merupakan suatu bentuk pemecahan masalah. Dalam gaya ini siswa memperoleh kesempatan untuk mengambil keputusan mengenai suatu tugas yang khusus di dalam pokok bahasan. Metode ini memungkinkan jawaban-jawaban yang beraneka ragam atau divergen atau jawaban-jawaban pilihan. Ini berbeda dengan metode penemuan terpimpin, yang pertanyaan-pertanyaannya hanya disusun untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang konvergen.
Metode ini disusun sedemikian rupa sehingga suatu masalah, pertanyaan atau situasi yang diharapkan kepada siswa akan memerlukan pemecahan. Rangsangan-rangsangan yang diberikan akan membimbing siswa untuk mencari pemacahan atau jawaban secara individual.
1. Sasaran Metode Divergen
• Mendorong siswa untuk menemukan pemecahan ganda melalui pertimbangan-pertimbangan kognitif.
• Mengembangkan “wawasan” ke dalam struktur kegiatan dan menemukan variasi.
• Memungkinkan siswa untuk bebas dari guru dan melampaui jawaban-jawaban yang diharapkan.
• Mengembangkan kemampuan untuk memerikasa dan menganalisis pemecahan-pemecahannya.
2. Penerapan Metode Divergen
• Mula-mula mungkin perlu meyakinkan siswa, bahwa gagasan dan pemecahan mereka akan diterima. Seringkali siswa sudah terbiasa dengan mereka diberitahu tentang apa yang akan mereka lakukan, dan tidak diperkenakan untuk menemukan jawaban-jawaban yang benar.
• Pada waktu siswa bekerja mencari pemecahan, guru harus mengawasi dan menunggu untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk menyusun jawaban-jawaban mereka:
- Umpan balik harus dapat membimbing siswa kepada masalah untuk menemukan jawwaban yang tepat.
- Guru harus menahan diri untuk tidak memilih jawaban-jawaban tertentu sebagai contoh. Sebab itu akan mendorong penjiplakan dan bukan pemecahan masalah secara individual.
3. Mendesai Pokok Bahasan
• Pilihan:
- Masalah tunggal & Masalah ganda
• Masalah harus menyatakan garis petunjukatau parameter untuk pemecahannya, misalnya: Didalam kelas, gerakan pengembangan siswa dapat diminta untuk menyusun cara-cara bergerak dari satu ujung ke ujung yang lain, dengan menggunakan tiga posisi tubuh yang berbeda, atau didalam kelas kesegaran jasmani: menyusunh suatu latihan pemanasan yang rutin, yang meliputi: pemanasan umum, peregangan otot besar, kegiatan untuk ketahanan otot pada lingkaran bahu, lengan atas, perut, pantat, paha dan betis.
• lamanya kegiatan rutin ini sekitar 10 menit.
• Masalah-masalah yang dipilih harusnya memungkinkan adanya pemecahan pilihan. Penggunaan keterampilan khusus tidak tepat, yaitu seperti cara baru dalam melempar cakram, servis baru dalam tenis. Kegiatan-kegiatan ini mempunyai aturan dan parameter tertentu untuk penampilannya.
• Siswa harus cukup akrab dengan pokok bahasan.
H. Gaya Program Individual
Dalam gaya program individual ini, program pembelajaran didesain oleh siswa. Program disusun oleh siswa dan didasarkan atas pengalaman dengan gaya-gaya lainnya. Kemudian siswa mengidentifikasi criteria pencapaian hasil belajar.
I. Gaya Yang Diprakarsai Siswa
Dalam gaya yang diprakarsai siswa, siswa membuat keputusan dalam pra pertemuan dan secara teratur mengecek dengan guru.
J. Gaya Mengajar Sendiri
Dalam gaya mengajar sendiri, keputusan diambil oleh siswa.
K. Gaya Modifikasi (Modification Style)
Modifikasi merupakan salah satu gaya pembelajaran yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP. Esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya.
Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktivitas pembelajarannya yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran. Selanjutnya guru-guru pendidikan jasmani juga harus mengetahui apa saja yang bisa dan harus dimodifikasi serta tahu bagaimana cara memodifikasinya.
Pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang tujuan, karakteristik, materi, kondisi lingkungan, dan evaluasi, keadaan sarana, prasarana dan media pengajaran pendidikan jasmani yang dimiliki oleh sekolah akan mewarnai kegiatan pembelajaran itu sendiri.
Misalnya dalam permasalahan minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah, seorang guru pendidikan jasmani dituntut untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada.
L. Metode Bermain
Dalam metode bermain, pembelajaran pendidikan jasmani diciptakan suasana yang menyenanakan. Seorang guru pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru, yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti pelajaran penjas yang diberikan yakni bergerak melalui pendekatan bermain dalam suasana riang gembira. Kata kunci metode ini adalah adalah “Bermain – bergerak – ceria”.
Implikasi Metode Bermain yakni:
1. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.
2. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
3. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
M. Metode Eksplorasi (Exploration Style)
Dalam metode eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dari beraneka sumber;
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan.
N. Metode Elaborasi (Elaboration Style)
Dalam metode elaborasi, guru:
1) membiasakan peserta didik belajar melalui tugas-tugas tertentu;
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas;
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
6) memfasilitasi peserta didik secara individual maupun kelompok;
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil belajar individual maupun
kelompok;
8) memfasilitasi peserta didik melakukan turnamen;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
O. Metode Konfirmasi (Confirmation Style)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalammencapai kompetensi dasar:
5) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan tekhnik yang benar;
6) membantu menyelesaikan masalah yang dialami peserta didik;
7) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
8) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
9) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Dalam kegiatan penutup, guru:
a)bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran;
b) melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
e) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Sumber ; http://0ocky0.wordpress.com/2010/01/06/gaya-atau-metode-mengajar-pembelajaran-pendidikan-jasmani/
Selasa, 28 Desember 2010
GAYA ATAU METODE MENGAJAR PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Diposting oleh Unknown di 19.35 0 komentar
Label: Teknologi Pembejaran Penjas
Rabu, 01 Desember 2010
Awal yang Baik untuk Indonesia
Di hadapan sekitar 60 ribu pasang mata yang menyaksikan langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (1/12/2010), Indonesia berhasil mengalahkan juara SEA Games 2009 itu dengan skor cukup telak, 5-1.
Hasil itu membuat Indonesia duduk di peringkat teratas Grup A dan akan lolos ke semifinal andai bisa menaklukkan Laos di laga kedua. Namun yang lebih penting dari itu, hasil ini menjadi pertanda kebangkitan timnas Indonesia.
Indonesia terakhir kali tampil memuaskan adalah saat gelaran Piala Asia 2007 di kandang sendiri. Meski saat itu gagal lolos dari fase grup, tapi penampilan tim asuhan Ivan Kolev saat itu mengundang sanjungan.
Setelah itu, bukan cuma gagal menghadirkan prestasi (sesuatu yang terakhir kali dilakukan pada SEA Games 1991), tapi Indonesia gagal memenuhi ekspektasi untuk sekadar tampil baik dan tidak mengecewakan.
Kemenangan atas Malaysia memang tidak boleh membuat Indonesia terlena. Bukan cuma karena itu baru pertandingan pertama, tetapi lebih-lebih karena belum memastikan kelolosan ke semifinal.
Di luar hasil yang memang memuaskan, ada banyak catatan positif dari timnas Indonesia saat ini. Yang pertama adalah keberanian arsitek anyar, Alfred Riedl, untuk menurunkan pemain-pemain yang selama ini kurang dikenal publik.
Pemain-pemain yang tampil baik di klubnya seperti Ahmad Bustomi, Oktavianus Maniani, Beny Wahyudi, Arif Suyono dll, diberi peluang buat naik panggung. Hasilnya tidak terlalu mengecewakan, sebagian besar dari mereka nyatanya cukup bisa bersaing.
"Pelatih yang sekarang berani juga pasang pemain-pemain baru. Nggak kaya Benny Dollo (pelatih Indonesia sebelumnya--red) yang cuma memasang pemain-pemain itu saja," kata Subroto, salah seorang penonton di GBK yang berbincang dengan detiksport usai pertandingan.
Demi memberi kesempatan buat pemain-pemain anyar itu, Riedl bahkan tega buat menepikan pemain-pemain senior yang lebih berpengalaman. Striker andalan Indonesia selama bertahun-tahun, Bambang Pamungkas, contohnya. Penyerang Persija Jakarta itu cuma tampil sebagai pengganti di laga kontra Malaysia.
Sebagai pemain depan, Riedl memasang duet Cristian Gonzalez dan Irfan Bachdim. Duet pemain kelahiran Uruguay dan Belanda itu nyatanya sanggup mengemban tugas sebagai penggedor pertahanan Malaysia. Terbukti, Gonzalez dan Irfan masing-masing mencetak satu gol.
Keberanian Riedl untuk memasang pemain-pemain yang tampil baik di kompetisi reguler sangat layak diapresiasi. Pelatih asal Austria itu tidak mempan terhadap intervensi PSSI terhadap pemilihan pemain seperti yang selama ini sudah jadi rahasia umum.
Di luar sisi teknis, Riedl juga mampu mengatrol mental pemain. Sempat tertinggal lebih dulu dari Malaysia, Indonesia bisa membalikkan skor jadi 2-1 di saat jeda. Di babak kedua, Gonzalez dkk tetap tampil trengginas dan menceploskan tiga gol tambahan.
Namun seperti yang sudah dikatakan di awal, hasil melawan Malaysia baru hasil dari satu partai. Tiket semifinal belum lagi di tangan karena masih ada Laos dan Thailand yang menunggu di depan. Tak ada pilihan lain kecuali tetap waspada dan tetap fokus agar kemenangan atas Malaysia tidak cuma melahirkan euforia.
Diposting oleh Unknown di 22.11 0 komentar
Label: Artikel Olahraga
Selasa, 23 November 2010
Karate Sotokan
Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).
Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF".
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa kontak langsung", berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang "kontak langsung".
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
- Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis.
- Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
- Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.
Shotokan
Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan - sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokan merupakan akumulasi dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan.Teknik Karate
Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata(jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).Kihon
Kihon (基本:きほん, Kihon?) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik.
Kata
Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
Kumite
Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.
Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.
Pertandingan Karate
Pertandingan karate dibagi atas dua jenis yaitu :- Kumite (perkelahian) putera dan puteri
- Kata (jurus) putera dan puteri
Kumite
Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.Kata
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan pertandingan.Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:
- Shotokan : Kankudai dan Jion.
- Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
- Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
- Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Luas lapangan
- Lantai seluas 8 x 8 meter, beralas papan atau matras di atas panggung dengan ketinggian 1 meter dan ditambah daerah pengaman berukuran 2 meter pada tiap sisi.
- Arena pertandingan harus rata dan terhindar dari kemungkinan menimbulkan bahaya.
Peralatan dalam pertandingan karate
Peralatan yang diperlukan dalam pertandingan karate- Pakaian karate (karategi) untuk kontestan
- Pelindung tangan
- Pelindung tulang kering
- Ikat pinggang (Obi) untuk kedua kontestan berwarna merah/aka dan biru/ao
- Alat-alat lain yang diperbolehkan tapi bukan menjadi keharusan adalah:
- Pelindung gusi (di beberapa pertandingan menjadi keharusan)
- Pelindung tubuh untuk kontestan putri
- Pelindung selangkangan untuk kontestan putera
- Peluit untuk arbitrator/alat tulis
- Seragam wasit/juri
- Baju putih
- Celana abu-abu
- Dasi merah
- Sepatu karet hitam tanpa sol
- Papan nilai
- Administrasi pertandingan
- Lampu merah, hijau, kuning sebagai tanda waktu pertandingan dengan pencatat waktu (stop watch).
Falsafah Karate
- Rakka (Bunga yang berguguran)
- Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air)
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Karate
Diposting oleh Unknown di 23.34 0 komentar
Label: Karate
Kartun Naruto
Manga Naruto pertama kali diterbitkan di Jepang oleh Shueisha pada tahun 1999 dalam edisi ke 43 majalah Shonen Jump). Di Indonesia, manga ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Popularitas dan panjang seri Naruto sendiri (terutama di Jepang) menyaingi Dragon Ball karya Akira Toriyama, sedangkan serial anime Naruto, diproduksi oleh Studio Pierrot dan Aniplex, disiarkan secara perdana di Jepang oleh jaringan TV Tokyo dan juga oleh jaringan televisi satelit khusus anime, Animax, pada 3 Oktober 2002 sampai sekarang. Seri pertama terdiri atas 9 musim. Musim pertama dari seri kedua mulai ditayangkan pada tanggal 15 Februari 2007. Di Indonesia, anime Naruto ditayangkan oleh Global TV setiap hari Senin hingga Jumat pada pukul 18.30. Dua episode berurutan ditayangkan sekaligus, sehingga durasi penayangan menjadi satu jam. Trans TV juga pernah menayangkan anime Naruto dan sempat diulang hingga beberapa kali. Indosiar juga akan menayangkan Naruto, namun tidak dari awal melainkan langsung ke Naruto Season 4.
Perkembangan dan popularitas
Sekarang Naruto adalah manga yang paling terkenal dan naik daun di seluruh dunia. Sejak awal penerbitannya, Naruto telah memancing permunculan ribuan situs fan yang berisi informasi rinci, panduan, dan forum internet tentang manga ini. Beberapa situs terkenal muncul setelah versi Inggrisnya diterbitkan pada bulan Agustus 2003. Selain itu, muncul pula situs-situs yang menyediakan pindaian manga versi Jepang yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris maupun Indonesia yang dapat didownload secara gratis.Volume 7 dari serial ini berhasil memenangkan Quill Award untuk kategori best graphic novel di Amerika Utara.[1] Sementara dalam sebuah poling 100 Anime terbaik versi TV Asahi, Naruto menempati peringkat 1.
Jalan Cerita
- Prologue
- Awal Cerita
- Haku dan Zabuza
- Pembukaan Ujian Chunin
- Jiraiya, Sang Sannin Katak
- Bulan Sabit Merah
- Babak ke-4
- Penghancuran Konoha
- Kunjungan Tak Terduga
- Sasuke dan Itachi
- Pertemuan dengan Tsunade
- Kunjungan Ninja Bunyi
- Perginya Sasuke Dari Konoha
- Ninja Bunyi
- Naruto vs Sasuke
- Jiraiya
- Flash Back Hatake Kakashi
- Penyelamatan Gaara*
- Naruto vs. Orochimaru*
- Bertemu dengan Sasuke*
Diposting oleh Unknown di 23.22 0 komentar
Label: Naruto
Tips & Trik Feint di PES
Tips & Trik Feint di PES 2011
Buat teman-teman yang ingin belajar trik-trik yang ada di Pes 2011 sucks05 nemu video bagus nih buat latihan menggocek heheh, ada 7 trik yang di bahas di video ini antara lain :
- diagonal bounce : tahan L2, arahkan analog kanan ke kiri dan analog kiri ke atas kanan
- heel chop : tahan L2, arahkan analog kanan keatas dan analog kiri ke atas
- Backhell Feint : tahan L2, putar 1/4 lingkaran analog kanan dari arah kiri hingga ke atas dan analog kiri ke arah bawah
- Rainbow Flick : tahan L2, dan tekan analog kanan 2 kali
- Ball roll 1 : tahan L2, arahkan analog kanan ke bawah
- Ball roll 2 : tahan L2, arahkan analog kanan ke bawah lalu ke atas
- Front Flick : tahan L2, tekan analog kanan dan analog kiri arah kan ke kiri atas (serong)
trik lainnya
- diving : tekan analog kiri dan analog kanan secara bersamaan
Diposting oleh Unknown di 04.13 0 komentar
Label: trik we ps2
cara mengacaukan formasi lawan khususnya bagian pertahanan?
cara mengacaukan formasi lawan khususnya bagian pertahanan?
Bagaimana cara mengacaukan formasi lawan khususnya bagian pertahanan? Sebuah trick luar biasa yang jarang digunakan gamer sebagai modal mengalahkan lawan. Lho emangnya formasi tipuan yang gimana? Apa gunanya vital? Gimana cara bikinnya? Trus cara prakteknya saat gimana? Jangan di lewatkan juga halaman yang membahas tentang bagaimana memahami “aneka menu formasi”. Karena bagaimana kita akan menipu lawan sedangkan menu formasi saja banyak salah mengartikannya. Tentunya formasi kita malah jadi tambah kacau. Nah, untuk itu keterkaitan rubrik ini sangat vital dengan rubrik “memahami aneka menu formasi”. Contoh saja diluar formasi tentang cursor speed. Banyak gamer mengartikan bahwa cursor speed adalah kecepatan lari pemain. Padahal itu pendapat yang sangat konyol dan tak masuk akal. Coba saja cursor speednya di set paling rendah. Apakah larinya pemain akan lambat? Tidak! Lihat pada rubrik “Pemahaman yang salah”. Keistimewahan formasi tipuan adalah dapat mengacaukan pertahanan lawan saat kita menyerang dan membuat putus asa lawan saat lawan menyerang. Karena formasi ini sangat unik dan menantang bagi gamer yang suka otak-atik formasi sekaligus memiliki fungsi yang akurat mengalahkan lawan.
Cara kerja atau sistem formasi adalah kalau saat menyerang membuat kacau back lawan out posisi dan out control. Mari kita amati lebih dalam. Biasanya back memiliki tugas menempel ataupun mengcover lini serang kita. Karena back-back itu memiliki zona press masing-masing, maka sangat sulit bagi kita membuat mereka keluar dari pertahanan ataupun membuat berantakan di zona pressnya masing-masing. Nah, tugas dari formasi ini adalah mengacaukannya baik saat kita menyerang ataupun saat kita bertahan. Saat terjadi kekacauan maka lubang pertahanan akan terbentuk untuk kita jadikan peluang yang maksimal.itulah.
Langkah awal membuat formasi tipuan : tentukan formasi kebiasaannya kalian atau formasi favoritmu. Kami tidak mematok harus menggunakan formasi tertentu, karena formasi apapun bisa dimodifikasi menjadi formasi tipuan. Kami Cuma memberi contoh dari satu formasi demi mudahnya memahaminya. Kita ambil contoh formasi 4-3-3 sebagai formasi dasarnya
Diposting oleh Unknown di 01.03 0 komentar
Label: trik we ps2
BODYCHARGE we ps2
Diposting oleh Unknown di 00.57 0 komentar
Label: trik we ps2
Minggu, 21 November 2010
renang
PENGENALAN KOLAM
Anak yang belum pernah berenang, adakalanya untuk mendekat ke kolam saja sudah takut. Diperlukan berbagai upaya agar anak tersebut menjadi tidak takut mendekat ke kolam. Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah mengajak anak berjalan-jalan mengelilingi kolam, ketika anak telah mengenal lingkungan tersebut, pasti lama kelamaan anak anak menjadi tidak takut.
Upaya lain setelah anak mengenal lingkungan kolam adalah mengajak anak masuk air, bisa dimulai dengan mengajak anak berdiri di tepi kolam dan memasukkan kakinya ke dalam kolam. Bisa pula dicoba anak diberi percikan air agar anak mengenal suhu air. Selanjutnya anak dicoba turun ke kolam lewat anak tangga, dan satu tangga lagi, begitu terus hingga seluruh badan anak masuk ke kolam.
Usahakan agar anak didik dipaksakan masuk air, karena trauma akibat dipaksa masuk air, akan berdampak secara psikologis sehingga anak akan semakin takut masuk air, akibat secara psikologis ini biasanya sulit dihilangkan.
Anak juga bisa diajak berbincang-bincang dan membicarakan tentang nikmatnya berenang, dan hal-hal yang mengasyikan tentang air. Hal tersebut diharapkan mampu memberikan motivasi secara intrinsik, sehingga anak dengan secara sukarela ingin mencoba masuk air, dan ingin berlatih renang yang baik dan benar.
Hal lain yang perlu diberikan ketika mengenalkan kolam adalah memberitahukan aturan-aturan yang ada di kolam misalnya dilarang membuang sampah sembarangan, dilarang meludah dan kencing di kolam, dilarang berlari-lari di sekitar kolam karena licin, serta kewajiban mengenakan pakaian renang ketika berenang. Hal tersebut tentunya akan memberikan pengetahuan, sehingga aturan-aturan itu akan selalu diingat dan dilakukan sepanjang anak tersebut berada di kolam.
PENGENALAN AIR
Anak yang pertama kali berlatih renang, haruslah terlebih dahulu dikenalkan dengan sifat-sifat air. Ketika anak telah mengetahui sifat-sifat air, tentulah perasaan takut akan air akan hilang dan kepercayaan diri akan tumbuh.
Pengenalan sifat air dapat dilakukan secara sadar, secara tidak sadar, dengan alat maupun tanpa menggunakan alat. Cara yang paling lazim digunakan adalah dengan permainan, karena dengan permainan kita dapat mengenalkan sifat air dengan mudah, yaitu dingin, basah, tahanan depan oleh air, tekanan ke atas dan tekanan pada telinga, mata dan hidung.
Contoh permainan yang bisa digunakan dalam pengenalan air antara lain:
1. Permainan lari
a. Lomba lari dari ujung ke ujung
b. Lomba lari dengan menggendong
c. Lari dengan rintangan
d. Lari beregu dengan atau tanpa rintangan
2. Permainan mengatuk (tikipelen)
a. Kejar mengejar biasa
Mengejar anak dengan ketentuan yang boleh dikatuk kepalanya saja atau punggungnya saja.
b. Menyeberang ke salah satu tepi, pengatuk diletakkan di tengah
c. Permainan kucing tikus
Anak membuat lingkaran, dengan berpegangan tangan, kucing dan tikus berkejaran di dalamnya.
3. Permainan dengan bola
a. Berburu macam
Siswa memburu macam dengan cara menembaknya dengan bola
b. Polo air sederhana
4. Permainan mengadu
Misalnya masing-masing siswa bertanding menjatuhkan rekannya.
5. Permainan menyelam
Misalnya siswa diharuskan menyelam di antara kedua tungkai rekannya.
PEMBELAJARAN RENANG GAYA CRAWL
A. Gerakan Lengan
Gerakan lengan merupakan faktor utama dalam melakukan renang gaya crawl. Gerakan maju perenang gaya crawl, lebih banyak ditentukan oleh pukulan lengan daripada pukulan kakinya. Karenanya teknik yang benar, akan sangat membantu perenang dalam bergerak ke depan.
Untuk mengajarkan gerakan lengan, dapat dimulai dengan melakukan demonstrasi di darat, agar murid tahu gerakan keseluruhan dengan benar. Selanjutnya siswa disuruh menirukan dengan cara membagi-bagi gerakan perfase dengan hitungan. Bisa dimulai dari hitungan 1-5 selanjutnya dikurangi 1-4, kemudian 1-3 dan 1-2. Selanjutnya setelah mendapatkan aba-aba, anak-anak melakukan 1 gerakan utuh lewat satu hitungan. Hal ini dilakukan agar anak dapat meniru gerakan dengan mudah namun gerakan tidak terpatah-patah seperti robot.
Teknik lengan gaya crawl dibagi menjadi tiga fase yaitu:
1. Fase menarik
- Masuknya tangan ke air
- Masuknya ujung jari tangan
Tangan diruncingkan sehingga telapak tangan menghadap ke arah luar diagonal. Jika masuk air, tangan tetap mendatar dalam posisi horisontal, hal tersebut tidak efisien. Posisi yang tepat telapak tangan membentuk sudut kira-kira 450.
- Tarikan di bawah air
Banyak variasi tarikan, namun yang lazim perenang menggunakan pola S (gerakan S di bawah badan).
- Permulaan tarikan lengan
Ketika salah satu lengan dan tangan sama sekali telah berada di bawah air, telapak tangan diputar dari posisi diagonal dengan putaran lengan ke bawah.
- Lamanya tarikan siku bengkok
Ketika lengan ke belakang, dalam membengkokkan siku sampai mencapai bengkok maksimum dimana tangan repat di bawah badan dan lengan atas pada sudut 900 dengan badan.
2. Fase mendorong
Dimulai ketika lengan atas pada sudut 900 dengan badan dan tangan di bawah badan, selanjutnya dari titik ini ke belakang tangan didorong dengan perluasan siku sampai dorongan berakhir dimana siku hampir mencapai perluasan seluruhnya.
3. Fase istirahat
Dimulai ketika tangan dan lengan masih di bawah air, ketika tangan diangkat, kelingkinglah yang pertama meninggalkan air, tangan keluar dari air seperti pilau membuat tahan sangat kecil.
Ketika siswa telah tau teknik yang benar, selanjutnya siswa disuruh mempraktekkan di air, bisa menggunakan alat bantu misalnya pelampung agar tungkai siswa tetap terangkat ke atas. Suruh siswa bolak balik dari sisi kolam satu ke sisi yang lain.
B. Teknik Pukulan Kaki
Gerakan kaki bertujuan untuk membantu mendorong badan ke depan, disamping juga untuk keseimbangan badan. Ernest W. Maglischo membantu gerakan pukulan kaki menjadi empat yaitu pukulan kaki menyilang, dua pukulan kaki lurus, enam pukulan kaki dan empat pukulan kaki.
Untuk mengajarkan teknik ini, siswa disuruh berjajar di tepi kolam lalu melakukan gerakan yang benar, yaitu tungkai lurus rileks gerakan bersumbu pada ujung tungkai bukan di dengkul/lutut.
Setelah siswa mampu kemudian siswa disuruh mempraktekkannya di kolam dengan bantuan pelampung untuk menahan badan bagian atas agar tidak turun. Lakukan gerakan bolak balik dari satu sisi kolam ke sisi yang lain. Lakukan koreksi, pastikan gerakan yang dilakukan siswa benar.
C. Gerakan Keseluruhan
Setelah siswa menguasai gerakan lengan dan tungkai secara benar, langkah selanjutnya adalah mengajarkan gerakan secara keseluruhan. Disamping juga harus mengajarkan cara menggulingkan badan dan mengambil nafas serta posisi badan yang benar.
1. Teknik menggulingkan badan
Perenang gaya crawl artinya memutas badannya di sekitar sumbu membujur, 450 untuk tiap sisi mengguling merupakan reaksi wajar dan merupakan bagian dari gaya.
2. Teknik bernafas
Saat mengeluarkan nafas, pandangan 450 ke depan pada sudut 450 ke dalam kolam. Saat mengambil tindakan memutar kepala dikoordinasikan dengan mengguling badan. Telinga menyentuh lengan.
3. Posisi badan
Posisi yang tepat adalah streamline (rata-rata air) horisontal yang baik dan dalam garis arah samping.
Siswa disuruh melakukan gerakan keseluruhan berbolak balik, guru mengoreksi apablila ada gerakan yang kurang tepat dari siswa.
D. Kesalahan Umum Renang Gaya Crawl
1. Ambil nafas terlalu dini
2. Terlambat ambil nafas
3. Kaki perenang kurang rileks
4. Sikap tubuh yang meliuk-liuk
5. Menarik dengan siku terlalu lurus
6. Jalannya istirahat dengan lebar
7. Pernafasan ke belakang
8. Lengan berhenti istirahat/lambat
9. Tahap torongan berhenti terlalu lambat
10. Tahap torongan berhenti terlalu awal
11. Jangkauan berlebihan untuk masuknya jari-jari
12. Tendangan dengan ujung jari kaki.
METODE MENGAJAR RENANG GAYA DADA
Renang gaya dada masih sering dijadikan gaya permulaan. Hal ini dikarenakan gaya ini terasa lebih mudah bila dibanding renang gaya rimau ataupun gaya kupu-kupu. Renang gaya dada memiliki corak dan selera sendiri, untuk mengetahui kekhususan gaya dada ini, maka perlu diajarkan kepada siswa gaya tersebut. Berikut urutan langkah mengajar gaya dada:
- Langkah kesatu : mengajar gerakan meluncur
- Langkah kedua : mengajar gerakan kaki
- Langkah ketiga : mengajar rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki
- Langkah keempat : mengajar gerakan lengan
- Langkah kelima : mengajar rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki dan gerakan lengan
- Langkah keenam : mengajar gerakan pernafasan
- Langkah ketujuh : mengajarkan rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan dan gerakan pernafasan.
Gerakan ke depan renang gaya dada sangat dipengaruhi oleh benar tidaknya teknik gerakan tungkai. Kesalahan teknik akan menyebabkan luncuran ke depan tidak lancar atau tidak lacu, hal ini terutama diakibatkan tolakan tidak menggunakan telapak kaki tetapi punggung kaki.
Urutan langkah-langkah renang gaya dada pada gerakan tungkai biasanya menggunakan enam hitungan, lalu dikurangi menjadi lima, empat, dan tiga. Dengan enam bilangan (sikap mula tertelungkup, kaki rapat lurus)
- Satu → menarik kaki dengan cara menekuk lutut, kedua kaki relatif rapat
- Dua → membuka telapak kaki ke arah samping, eforotation tumit tetap rapat
- Tiga → membuka betis ke arah samping abductio pada betis, lutut tetap rapat
- Empat → membuka paha ke samping (abdution paha)
- Lima → meluruskan kedua kaki dengan merapatkan (cepat dan bertenaga)
- Enam → kedua kaki tetap rapat dan lurus
Dengan lima bilangan
(sikap permulaan badan tertelungkup, kedua kaki rapat, lurus)
- Satu → menarik kedua kaki dengan menekuk lutut, kedua kaki relative rapat
- Dua → membuka kedua telapak kaki ke arah samping, exoration, tumit tetap rapat.
- Tiga → membuka telapak kaki, yang disusul dengan membuka kedua betis ke arah samping luar
- Empat → merapatkan sambil meluruskan kedua kaki (cepat, kuat)
- Lima → kedua kaki lurus dan rapat
Dengan empat bilangan
- Satu → menarik kaki dengan menekuk lutut, kedua kaki relative rapat
- Dua → membuka kedua telapak kaki yang sesuai dengan membuka betis dan disusul membuka paha ke arah samping
- Tiga → merapatkan sambil meluruskan kedua kaki dilakukan dengan cepat dan kuat.
- Empat → kedua kaki tetap rapat dan lurus
Dengan tiga bilangan
- Satu → menarik kaki dengan menekuk lutut
- Dua → membuka telapak kaki dengan membuka betis dan disusul membuka paha ke samping, disusul lagi meluruskan sambil merapatkan keduabelah kaki dengan cepat dan kuat.
- Tiga → kedua kaki rapat dan lurus agar luncuran menjadi lancar.
METODE MENGAJAR RENANG GAYA PUNGGUNG
Renang gaya punggung ditempatkan pada gaya kedua setelah gaya rimau. Hal ini dibuktikan dengan cepatnya anak dapat melakukan renang gaya punggung setelah didahului belajar renang gaya rimau terutama masalah gerakan kaki, tidak banyak perbedaan.
Renang gaya punggung juga bisa dijadikan renang permulaan, banyak anak yang bertempat tinggal di tepi sungai dapat berenang gaya punggung. Jika renang gaya punggung dijadikan permulaan, maka urutannya adalah sebagai berikut:
- Langkah kesatu : mengajar mengapung telentang aktif, bukan meluncur telentang. Kata aktif mempunyai arti keadaan telentang itu sebagai hasil dari hasil gerakan berjalan mundur di kolam dangkal, yang makin lama makin condong ke belakang, dan dibantu oleh gerakan lengan yang bebas bergerak disamping pinggang.
- Langkah kedua : mengajar gerakan kaki
- Langkah ketiga : mengajar gerakan mengapung telentang dan gerakan kaki
- Langkah keempat : mengajar gerakan lengan
- Langkah kelima : mengajar rangkaian gerakan mengapung terlentang, gerakan kaki dan gerakan lengan.
Pernafasan tidak jadi masalah dalam gaya ini, karena mulut perenang selalu di atas, sehingga bisa mengambil nafas secara terus menerus. Dianjurkan agar bernafas, dua kali ayunan lengan satu kali ambil nafas. Menghirup udara ketika salah satu lengan di atas air, dan menghembus ketika lengan yang lalu di atas air.
Dianjurkan guru mengajarkan renang gaya punggung crawl bukan renang gaya punggung katak, karena renang gaya punggung katak telah tidak pernah dilakukan oleh perenang-perenang prestasi, dalam arena pertandingan pun renang gaya punggung katak telah tidak dipertandingkan.
Sumber : http://wiliandalton.blogspot.com/2009/03/pengenalan-renang-untuk-pemula.html
Diposting oleh Unknown di 21.28 0 komentar
Label: Metodik Renang
Sabtu, 20 November 2010
Materi Dasar
DASAR-DASAR PENJAS
A.M. Bandi Utama
Hakikat Pendidikan
•Langeveld : bimbingan orang dewasa untuk mendewasakan anak (dewasa dalam arti mandiri, bertingkahlaku baik, dan bertanggung jawab).
•Drijarkara : memanusiakan manusia.
•Nixon & Cozens : proses yang berlangsung terus-menerus di sekolah/di luar sekolah, disertai perubahan individu sebagai akibat reaksinya terhadap rangsang yang datang dari dalam/luar (lingkungan).
•UU no.20 th.2003 ttg sisdiknas, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Hakikat Pendidikan (Raka Joni)
•Proses interaksi manusiawi yang ditandai dengan keseimbangan antara kedaulatan subyek didik dan kewibawaan pendidik.
•Upaya penyiapan peserta didik dalam menghadapi perubahan lingkungan yang cepat.
•Peningkatan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
•Pendidikan berlangsung seumur hidup.
•Kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip iptek bagi pembentukan manusia seutuhnya.
Fungsi dan Tujuan Pendidikan
•Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, beraklhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.(bab II ps 3)
Hakikat Pendidikan Jasmani
•Frost : penjas adalah perubahan dan penyesuaian yang terjadi pada individu karena gerak dan atau mempelajari gerak.
•Biro Penjas.: pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi manusia berupa sikap, tindak dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan.
•UU no.4 Th. 1950 Penjas yang menuju ke keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir dan batin diberikan kepada seluruh jenjang sekolah.
•Abdul Gafur : penjas adalah suatu proses pendididikan seseorang sebagai individu/anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, petumbuhan , kecerdasan, dan pembentukan watak.
•Singer: penjas adalah pendidikan melalui jasmani yang berbentuk suatu program aktivitas jasmani yang medianya gerak tubuh(melibatkan otot-otot besar) yang dirancang untuk menghasilkan beragam pengalaman dan tujuan antara lain belajar, sosial, intelektual, keindahan, dan kesehatan.
•Williams: penjas adalah semua aktivitas manusia yang dipilih jenisnya dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
•Bucher: penjas adalah bagian yang integral dari seluruh proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan fisik, mental, emosi, dan sosial melalui aktivitas jasmani yang telah dipilih untuk mencapai hasilnya.
•Nixon & Jewett: penjas adalah salah satu aspek/tahap dari proses pendidikan keseluruhan yang berkenaan dengan perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak individu dilakukan atas kemauan sendiri serta bermanfaat dan dengan reaksi/respon yang terkait langsung dengan mental, emosi, dan sosial.
•Agus Mahendra: penjas adalah proses pendidikan tentang jasmani dan atau melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.
•Sukintaka: penjas merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematis untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
•Penjas dapat diartikan pendidikan untuk jasmani.
•Penjas juga berarti pendidikan melalui aktivitas jasmani yang berarti aktivitas jasmani hanya sebagai media atau sarana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.
•Tujuan penjas sama dengan tujuan pendidikan pada umumnya seperti yang dikemukakan Annarino (kognitif,afektif,psikomotor,fisik), sedang menurut Bucher (bagus dalam hal fisik, mental, emosi, dan sosial).
Gerak
•Gerak sebagai unsur pokok penjas.
•Guru penjas membantu siswa agar dapat bergerak secara efektif dan efesien, meningkatkan kwalitas unjuk kerja/performance, kemampuan belajar, dan kesehatan.
•Guru penjas harus memahami GERAK
•Gerak benda diartikan sebagai perubahan posisi benda dalam ruang dan waktu.
•Gerak manusia adalah perubahan posisi tubuh dalam ruang atau terhadap bagian tubuh lainnya.
•Gerak manusia dipengaruhi oleh sistem yang ada dalam tubuh manusia.
•Pola gerak manusia tersusun melalui tiga komponen gerak yaitu : gerak berkenaan dengan sikap tubuh, transport, dan tangan.
•Gerak manusia juga dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu : faktor unjuk kerja jasmani yang merupakan dasar semua gerak, faktor stuktural, dan faktor psikologis.
•Faktor unjuk kerja jasmani terdiri dari unsur unjuk kerja, aktivitas universal, dan gerak khusus.
•Unsur unjuk kerja meliputi : kecepatan, kekuatan, daya ledak, kelentukan, daya tahan, keseimbangan, ketepatan, koordinasi, kelincahan, kekebalan.
•Aktivitas Universal/multilateral : lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif.
•Gerak Khusus: gerak yang dimiliki karena latihan dan pengalaman seperti keterampilan olahraga, tari, dan senam.
•Faktor struktural berkenaan dengan tipe tubuh, berat dan tinggi badan, sikap tubuh, dan struktur tubuh.
•Fakfor psikologis seperti: kecerdasan, perhatian, motivasi, keberanian, kecemasan, emosi, niat, kemauan, dll.
Keberhasilan gerak menurut Singer
•Karakteristik jasmani
•Kemampuan gerak
•Rasa aman
•Kemampuan perseptual
•Kecerdasan dan emosi
Olahraga
•Menurut kata asal disportare (Latin) dis: terpisah, portare membawa yang berarti membawa diri terpisah dari gangguan. Desport (Perancis Kuno) berarti bersenang-senang atau berfoya-foya.
•Menurut hakikatnya olahraga berarti aktivitas otot-otot besar yang menggunakan energi tertentu untuk meningkatkan kwalitas hidup.
•Menurut kenyataan yang berlaku pada suatu saat dengan melihat tujuan, anggapan masyarakat, ketentuan lembaga yang berwenang.
•Kamus BI olahraga adalah latihan gerak badan
•Insiklopedia Ind. olahraga adalah gerak badan yang dilakukan satu orang/lebih.
•Kamus Pendidikan: olahraga adalah berbagai latihan berbentuk permainan biasanya dilakukan diluar rumah/lapangan terbuka.
•Maladi menyatakan olahraga adalah segala kegiatan manusia dengan ciri-ciri ada peserta,penonton,pemenang dan hadiah.
•Kepres 131 Th. 1962. Olahraga mempunyai arti seluas-luasnya yang meliputi segala usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan jasmani & rohani manusia.
•Musornas I. Olahraga adalah kegiatan manusia yang wajar diperlukan dalam hidupnya sesuai dengan kodratnya.
•Abdul Gafur: olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat dalam permainan, perlombaan, dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kesehatan, dan prestasi optimal.
•ICSPE olahraga adalah setiap kegiatan yang mengandung sifat permainan, berisi perjuangan diri sendiri/bersama orang lain atau konfrontasi dengan unsur alam.
•Coaklay, olahraga adalah suatu aktivitas kompetitif yang melembaga memerlukan kerja keras jasmani atau menggunakan keterampilan jasmani yang relatif kompleks, yang partisipasinya dimotivasi oleh kepuasan intrinsik yang terkait dalam aktivitas tersebut dan hadiah eksternal yang diperoleh.
•UU No.3 Th 2005 Olahraga adalah segala kegiatan yg sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial.
Jenis Olahraga
•Berdasarkan pengelompokan/ kecabangan : atletik, senam, aquatik, permainan, beladiri.
•Berdasarkan tempat pelaksanaan : darat, air, udara.
•Berdasarkan musim : panas, dan dingin.
•Berdasarkan status olahragawan: amatir, semi profesional, profesional.
•Berdasarkan energi yang digunakan : ringan, sedang, berat.
•Berdasar Repelita III: olahraga pendidikan, olahraga karya, olahraga masa, olahraga rekreasi, olahraga khusus, olahraga prestasi.
•Berdasar UU no.3 th 2005: olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, olahraga amatir, olahraga profesional, olahraga penyandang cacat.
•Olahraga Pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani.
•OLahraga rekreasi: olahraga yang dilakukan masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan.
•Olahraga prestasi: olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan iptek keolahragaan.
•Olahraga amatir: olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau kegemaran berolahraga.
•Olahraga profesional: olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga.
•Olahraga penyandang cacad adalah olahraga yang khusus dilakukan sesuai dengan kondisi kelainan fisik dan atau mental seseorang.
Beda Olahraga dan Penjas
•Menurut Siedentop dkk olahraga lama dilakukan, ada kompetisi formal, data terkumpul rapi, melibatkan sebagian siswa, ada prestasi puncak, hubungan erat, program vital dan bermakna. Sedang penjas waktu sebentar, tak teratur,emua siswa terlibat, tak ada prestasi puncak, sering dipandang remeh/sepele.
•Rusli Lutan: Penjas dalah proses sosialisasi melalui aktivitas jasmani,bermain,dan olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan, sedang Pendidikan Olahraga adalah proses sosialisasi ke dalam kegiatan olahraga (terampil,tanam nilai Or,pengalaman dunia Or).
Penjas Sebagai Suatu Disiplin Ilmu dan Profesi
•Frost : disiplin adalah suatu cabang pengetahuan yang diteliti dan diajarkan semata-mata untuk dapat lebih banyak mengetahuinya, yang terdiri dari fakta, asas dan teori yang telah diakui kebenarannya.
•Foshay ada tiga kriteria disiplin:
•Ada kesepakatan orang/pakar mengenai ranah suatu disiplin
•Angota dari satu disiplin menyepakati satu perangkat peraturan yang diaplikasikan dalam kegiatan ilmiah untuk menciptakan pengetahuan dalam bidang yang diselidiki.
•Sejarah disiplin adalah penting.
Menurut Nixon Ada 7 Unsur Disiplin
•1. Satu disiplin mempunyai ranah yang dapat diidentifikasi, ada pertanyaan vital, ada tema yang bermakna, lingkup penelitian khusus, satu pusat perhatian, ada titik permulaan yg pasti, ada tujuan.
•2. Ada sejarah yang luas.
•3. Satu disiplin berakar pada satu struktur yang mantap, punya struktur konseptual yang khas, ada hubungan konseptual dan fakta.
•4. Satu disiplin mempunyai integritas yang khas dan kualitas.
•5. Satu disiplin dikenal dari suatu prosedur dan metode yang digunakan, menggunakan alat intelektual dan konseptual, alat teknis dan mekanis, dan mematuhi satu perangkat peraturan.
•6. Satu disiplin dikenal sebagai proses dan hasil(pengetahuan, asas, dan generalisasi).
•7. Satu disiplin tergantung dari bahasa yang cermat.
•Sedang profesi menurut Frost adalah: satu pekerjaan yang mensyaratkan pengetahuan khusus, pendidikan khusus yang relatif lama, satu filosofi komitmen dan pelayanan, dan standard perilaku serta pencapaian yang tinggi.
Ciri- ciri Profesi Menurut Snyder
•Berlandaskan pada satu kumpulan asas yang telah dibuktikan secara ilmiah.
•Memerlukan waktu pendidikan yang lama baik pendidikan umum maupun khusus dari lembaga pendidikan tinggi berakreditasi, memberikan gelar akademik maupun profesional.
•Praktek profesi diatur oleh negara dalam bentuk lisensi atau ijin praktek.
•Perilaku angotanya diatur oleh ikatan profesi atau kode etik profesi.
•Tujuan profesi diatas kepentingan pribadi.
•Anggota profesi berbagi dengan orang lain mengenai hasil penelitian dan pengalaman.
•Berpedoman pada asas pelayanan bagi kemanusiaan.
•Sukses berkesinambungan tergantung pada studi tanpa henti, percobaan, dan usaha keras dalam kegiatan ilmiah.
Penjas Adalah Satu Disiplin dan Profesi
Mengapa? Karena ada tubuh pengetahuan yang dapat diselidiki dan dipelajari, mempunyai konsep yang harus dipahami oleh mereka yang memilihnya, ada fakta dan pernyataan yang diperoleh dari disiplin lain yang telah diintegrasikan dalam penjas, dan mempunyai sejarah yang panjang dan luas.
Diposting oleh Unknown di 02.22 0 komentar
Label: Dasar - Dasar Penjas
Tidak Ada Alasan untuk Tidak Bisa
Do not let what you cannot do interfere with what you can do.
John Wooden
Daftar Isi
- AC Milan (2)
- Artikel Olahraga (2)
- Dasar - Dasar Penjas (1)
- Evaluasi Pembelajaran Penjas (1)
- Filsafat Olahraga (1)
- Fisika (1)
- Fisiologi Manusia (1)
- Gizi Olahraga (1)
- Karate (1)
- Manajemen Pendidikan (1)
- Metodik Renang (1)
- Metodologi Penelitian (1)
- Naruto (1)
- Pembelajara Motorik (1)
- Pembelajaran Motorik (1)
- Pencegahan dan Perawatan Cedera (3)
- Pengembangan Kurikulum Penjas di Sekolah (1)
- Sejarah Olahraga (1)
- Teknologi Pembejaran Penjas (1)
- trik we ps2 (3)
- Video (1)